Wakil Ketua DPR Sohibul Iman Sambut Baik Pengaturan Harga BBM

10-04-2013 / PIMPINAN

 

Rencana menaikkan harga BBM untuk menekan subsidi oleh pemerintah hingga kini belum jelas betul. Opsi sudah banyak ditawarkan kepada pemerintah, agar secepatnya mengambil langkah. Wakil Ketua DPR RI M. Sohibul Iman saat ditemui Parlementaria, mengatakan, saat ini bagaimana mengendalikan harga BBM, tanpa mengorbankan masyarakat kecil.

“Pemerintah yang saya dengar bukan menaikkan, tapi melakukan pengaturan harga BBM. Jadi, kami menyambut baik. Sebetulnya opsi-opsi sudah telalu lama diberikan. Fraksinya tahun lalu sudah kirim surat ke presiden SBY dengan memberikan 3 opsi, bagaimana mengendalikan harga BBM, tanpa mengorbankan masyarakat bawah,” katanya, Rabu (10/4).

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, telah memberi keterangan bahwa pemerintah akan mengambil opsi membatasi penggunaan BBM subsidi oleh kendaraan pribadi. Dalam konsep PKS, lanjut Sohibul Iman, opsi itu disebut discriminative and affirmative policy. Artinya, di satu sisi diskriminatif, karena orang mampu tidak diberi subsidi. Di sisi lain berupa afirmatif, karena ingin mensejahterakan kalangan tidak mampu.

“Jadi, menurut kami sekarang persoalannya tidak lagi berbicara opsi mana. Opsi sudah diberikan dari dulu. Pemerintah mau memilih yang mana. Kami dari FPKS setuju kalau mengambil opsi kendaran umum dan motor mendapat subsidi. Sementara kendaraan pribadi mendapat subsidi tidak penuh.”

Maksud subsidi tidak penuh adalah mobil pribadi tidak harus langsung membeli pertamax. Pengguna mobil pribadi masih bisa beli premium, hanya saja harganya lebih mahal, misalnya Rp 5.500. Sementara kendaraan umum dan motor tetap Rp 4.500. “Orang yang kaya bangt biar dia beli pertamax ke atas. Tapi, kalau yang punya mobil pribadinya pas-pasan mereka jangan dikasih subsidi full (Rp 4500), tapi diberi harga premium 5000-5500. Itu bisa diatur.”

Sementara itu soal waktu pengaturan harga BBM ini, Sohibul Iman berpendapat, sebaiknya tidak bersamaan dengan kenaikan TDL yang tiap 3 bulan dinaikkan. “Menurut saya UU APBN sekarang ini memberi keleluasaan kepada pemerintah. Silakan pemerintah menentukan. Kami memberi catatan bahwa sekarang kita menaikkan TDL tiap 3 bulan. Nah, itu usahakan tidak bersamaan. Kalau bersamaan akan menimbulkan inflasi yang sangat tinggi. (mh) foto:ry/parle

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...